Tanpa Kata - Puisi Curahaan Hati Maulana Yusup

 Puisi tentang sang penulis yang mencoba membaca sesuatu dari raut wajah sang kekasih di pertemuan singkat tanpa sengaja yang akhirnya terbawa ke angan pikiran.

TANPA KATA


Ada sesuatu tertangkap

dari balik lirikan pancaran sinar
mata indah pengundang tanya itu
melesat cepat
lewati pikiran tanpa batas
menghujam tajam
keselusuk hati paling dalam
sesaat namun pasti
gelinjangkan sukmaku
dengan buaian hayalnya
menipu daya pikiran

Ku menghindar
dari lamunan tanpa menoleh
tinggalkan kebimbangan semu
ketitian imani tertinggi
mungkin cuma sekedar menyapa
melintas sebentar
kemudian hilang memudar
di bias angin lalu
menggoda lazuardi imani
rayu-rayu harapan palsu
bernada sendu
lirih hati ke sanubari.

Ku senyumi pikiran kosong itu
berkekeh lembut menghayut
sebagai kekonyolan awami
dari angan hampa
bagian dasawarsa
belenggu catatan memorial
putaran episode cerita kemarin
dan esok tak berkesudahan
yang diantaranya telah lenggang
singsing tanpa beban warna
puing-puing masa lalu
ditutup masa berganti rasa.

Sudah terbiasa,
mungkin itu satunya ungkapan
wujud dari gambar diri
akan kenyataan ini
esokpun, kan ada cerita sama
bicara tanpa kata
tak bisa di elaknya
ku dapati lagi
perang hati,
bicara tanpa kata,
bagian rutinitas terbatas
menghujani jiwa.

Ini goresan wajib dari sang hakiki
tuk di mafhumi alurnya
sampai lunas waktu.


Puisi, oleh Maulana Yusup
Lihat karya tulis  Maulana Yusup di facebook
--

Kunjungi juga:

>>Cakrawala Hatimu - Puisi Curahan Hati Maulana Yusup
>>Cintaku Putus Nadi - Puisi Curahan Hati Maulana Yusup
>>Hati Yang Telah Mati - Puisi Curahan Hati Maulana Yusup
>>Jiwa Yang Rapuh - Puisi Curahan Hati Maulana Yusup