Terimakasih menerimaku sebagai tamu singgahanmu
wahai lautku.
Pelarian dari penatnya hari kemarin itu.
Meski ku taktahu layak tidaknya diriku disini
dan jauh dari rencana semula,
pengajaran yg kudapatkan
bekal darimu kelak angkakat kaki nanti.
Yang ku tinggalkan disana terlalu panjang pandang menanti.
Kian hari semakin terasa
serat-serat bermakna memompa asa
dihamparan biru nan luas,
hembuskan beban berganti kerinduan.
Yg kian dekat kian memburu dadaku.
Kepada angin, kutitip salam kerinduan ini...
kepada air, tolong simpan jejakku yg pernah terukir disini...
kepada tanah, kusampaikan bersabarlah menanti.
Karena waktu akan berjalan lagi.
Puisi oleh Maulana yusup
Kepulauan Seribu, Jakarta 18 januri 2020.
--
Kunjungi juga :
>>Tanpa Kata - Puisi Curahaan Hati Maulana Yusup
>>Cakrawala Hatimu - Puisi Curahan Hati Maulana Yusup
>>Cintaku Putus Nadi - Puisi Curahan Hati Maulana Yusup
>>Hati Yang Telah Mati - Puisi Curahan Hati Maulana Yusup
Kunjungi juga :
>>Tanpa Kata - Puisi Curahaan Hati Maulana Yusup
>>Cakrawala Hatimu - Puisi Curahan Hati Maulana Yusup
>>Cintaku Putus Nadi - Puisi Curahan Hati Maulana Yusup
>>Hati Yang Telah Mati - Puisi Curahan Hati Maulana Yusup
Label lainnya, # puisi karya teman # rekomendasi bisnis dan situs #media kencan jodoh # media kencan jodoh # media sosial # bintang porno jepang # musik romantis # video musik bercinta # video seks
Mohon partisipasinya,
Follow tweeter kami
Follow @MediaKita9
Follow @MediaKita9
Ikuti Media Kita Satu on Pinterest