Puisi "Jiwa Yang Rapuh" Curahan Hati Maulana Yusup

Puisi gambaran sosok sang kekasih yang tak memiliki pendirian dan kesetiaan.
gambar ilustrasi, puisi jiwa yang rapuh

JIWA YANG RAPUH

Kalau elegi tak berepisode lagi
Kisah yang bertutup buku kenapa lagu msih berlirik
Atau yang di rapal di muka terlalu pendek tuk samudra dangkal
Di kayuh sehari mana cukup kesana.

Andai lengan kanan mampu menggapai masyrik sedang lengan kiri menggapai maghrib
Mentari yang bersinar di siang hari dan rembulan yang menerangi malam
Kan ku benturkan di muka itu
Agar terlihat jelas kebohongan lidah yang menutupi kebenaran sejati
Akan lapangnya dada ini terlalu sempitkah bagi jiwa yang rapuh.
Padahal mereka itulah para pecundang yang bermain di balik layar
Seperti golek di tangan dalang penonton lah yang merasa senang.

Pondasi yang tak sedalam ke ingnan mana kokoh tuk jadi pijakan
Seperti kapas diterpa kipas
pasti mudah di terbangkan
Mendarat di air tentu berat di angkat
begitu layang layang tanpa benang
Di bawa angin mau - nyeburpun tak apa katanya.

Gengsi tlah memberatkan hati
Ego tlah menyempitkan waktu
Kebohongan tlh membenamkan perasaan
Dan kata cinta cuma lipstik belaka
Membusungkan dada merasa bangga paras yang di punya
Padahal dahan muda mudah layu di tangan,
kayu tua pun rapuh di makan usia
Akhirnya jati diri hilang di serakah semaunya keduniaan.

Jelitanya budi pekerti, itulah penghias hati penyejuk jiwa
Masih ada tersimpan rapih di kamar hatinya
Yang tertutup benci seolah tak ada lagi
Demi melukis hari dengan banyak warna dinding yang rapuh jadi sandaran
Untuk menggantung cita sekanfas harapan bingkai itu terjatuh akhirnya tak tergenggam lagi

Jangan menggunting kertas dalam lipatan
Di suruh orang mau nanti salah sobek di marahi
Takdir yang tuhan goreskan terimalah dengan lapang dada
Dan kata hati jangan di kicau lagi
Karena bagi mereka cuma bisingkan telinga.

Kalau hati tak lapang mana ada tempat bersemayam
Bohongi diri bikin kita lupa asal langkah pun tak kan sampai
Sedang besok masih ada pagi yang mesti di songsong lagi.

Puisi, oleh Maulana Yusup

---

Kunjungi juga :

Jiwa Yang Rapuh - Puisi Curahan Hati Maulana Yusup
Tamu Singgahaanmu - Puisi curahaan Hati Maulana Yusup
Tanpa Kata - Puisi Curahaan Hati Maulana Yusup
Cakrawala Hatimu - Puisi Curahan Hati Maulana Yusup
Puisi Cintaku Putus Nadi, Curahan Hati Maulana Yusup

Mohon Partisipasinya,

Klik Tweeter kami Media Kita on Tweeter  

Sukai halaman facebook kami Media kita on facebook

Follow juga Pinterest kami
Ikuti Pasang Iklan
Ikuti Media Kita on Pinterest