Puisi "Hati Yang Telah Mati" Curahan Hati Maulana Yusup

Puisi ini mengungkapkan rasa penyesalan atas keputusan dan sikap sang kekasih dan berserah diri kepada yang maha kuasa atas yang telah terjadi.


HATI YANG TELAH MATI

Bukan syair atau puisi goresan curahan hati ini
Dari pintu kalbu mengetuk jeritan hati.... yang telah mati
Penyesalan tak mudah obati hati yang terlukai
Perihnya telantarkan perasaan .....
lalu pergi dalam kecewa
Membawa dendam rusakkan pikiran.

Entahlah darimana memulai,
kebimbangan takbisa kukuasakan
Terlalu pecundang rasanya lari dari knyataan dikubur impian,
dan untuk apa mencita-citakan lalu pergi meninggalkan.

Kuserahkan... dan kuserahkan......
selaksa sukam yang hancur
dan kusungkurkan, wajah ketanah.....
berserah mengesah pada yang Maha.

Terbentanglah kembali rentetan perjalanan itu terpapar dimuka
Barulah temukan makna apa yang tuhan takdirkan
Sungguh ini bukan Intermezzo - haqqiki telah menguji imani .

Ku masih berdiri disini menapaki hati yang telah mati
Dan kau ....
pergi tanpa sudi memahami.

Sesungguhnya tak pernah marah walau kadang menghardiknya
Tak pernah membenci walau terlontar caci maki
Walau pergi tetap kan kembali.
Yang dulu pernah kauperjuangkan
antara hidup dan mati
tuk darah dagingnya sendiri
Antara haus dan lapar sikecil tetap di tangan.

Bukankah salah dan dosa adalah hakikatnya manusia
lalu mengingkarinya tuk apa.
Sampai plangi melukis hati - sampai hujan bersihkan lumpur perasaan
teguhkah kau tinggalkan.

Lalu hati yang terlukai jadi mati.
Takakan mampu campakkan lukisan wajah yang menggelayut di jiwa
Tiada hilang tiada pudar
walau kau buang ke selokan.

Puisi, oleh Maulana yusup
Puisi Cintaku Putus Nadi, Puisi curahan Hati Maulana Yusup
Label lainnya, #   #  # #   #  #   #  #   #  

Mohon partisipasinya,

Klik Tweeter kami Media Kita on Tweeter  

Sukai halaman facebook kami Media kita on facebook

Follow juga Pinterest kami
Ikuti Pasang Iklan
Ikuti Media Kita on Pinterest